/* CURSOR CSS GENERATOR - FRIENDSTER-TWEAKERS.COM */ body { cursor:url("http://cursor.com/images/12a.gif"),default;}

Tips and Trick

decy akan mencoba berbagi tips and trick bagi pengunjung blog decy

Education

Decy berharap bisa bertukar pikiran tentang dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan

Insight

Pengalaman adalah guru yang terbaik
 

Friday, September 24, 2010

kupu kupu


Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian
telaga. Ia tampak
termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan
air di depannya.
Seluruh penjuru mata angin telah di lewatinya, namun
tak ada satupun
titik
yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap, sampai
ada suara yang
menyapanya. Ada orang lain disana.
"Sedang apa kau disini anak muda?" tanya seseorang.
Rupanya ada seorang kakek tua. "Apa yang kau
risaukan..?"
Anak muda itu menoleh ke samping, "Aku lelah Pak Tua.
Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari
kebahagiaan, namun
tak
juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah
berlari melewati gunung
dan
lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir
dalam diriku. Kemana
kah
aku harus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?"


Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan
penuh perhatian. Di
pandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai
bicara, "Di depan
sana,
ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari
pertanyaanmu, tangkaplah
seekor kupu-kupu buatku. Mereka berpandangan.
"Ya…tangkaplah seekor
kupu-
kupu buatku dengan tanganmu" sang Kakek mengulang
kalimatnya lagi.

Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu
arah, taman. Tak
berapa
lama, dijumpainya taman itu. Taman yang yang semarak
dengan pohon dan
bunga-
bunga yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu
yang berterbangan
disana. Sang kakek, melihat dari kejauhan,
memperhatikan tingkah yang
diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu. Anak muda
itu mulai bergerak.
Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran.
Perlahan. Namun, Hap!
sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah
lain. Ia tak mau
kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia
mulai berlari
tak
beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya
rerumputan dan tanaman
untuk
mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan
perdu di sana.
Gerakannya
semakin liar.

Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu
kupu-kupu yang dapat
ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya
memburu, dadanya
bergerak
naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan,
"Hentikan dulu
anak
muda. Istirahatlah." Tampak sang Kakek yang berjalan
perlahan. Ada
sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi
kanan-kiri kakek itu.
Mereka
terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua
itu.

"Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan
menerjang?
Menabrak-
nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang
kau rusak?" Sang
Kakek menatap pemuda itu. "Nak, mencari kebahagiaan
itu seperti
menangkap
kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan
menghindar. Semakin kau
buru, semakin pula ia pergi dari dirimu."

"Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena
kebahagiaan itu
bukan
benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat
kau simpan.
Carilah
kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam
kalbumu. Ia tak
akan
lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan
itu sering
datang
sendiri."

Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba,
tampak seekor
kupu-kupu
yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap
kupu-kupu itu,
memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu
mengagumkan,
kelopak
sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan
yang hadir dalam
hati.
Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka
yang mampu
menyelaminya.

***
Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap
kupu-kupu. Sulit, bagi
mereka
yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang
tahu apa yang
mereka
cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang
sana-sini,
menabrak
sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk
mendapatkannya. Kita dapat
saja
mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru
arah. Kita pun
dapat
meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan
yang dapat kita
santap
setelah mendapatkannya.

Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tak
bisa di dapat
dengan
cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia
bukanlah sesuatu yang
dapat di genggam atau benda yang dapat disimpan.
Bahagia adalah udara,
dan
kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar
bahwa bahagia itu
memang ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya,
semakin pula
kebahagiaan
itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha
meraihnya, semakin pula
kebahagiaan itu akan menjauh.

Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu.
Biarkanlah rasa itu
menetap,
dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu
dalam setiap
langkah
yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam
menjalani hidup
kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan
dalam riuh.
Temukanlah
bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam
ketulusan hati kita.

Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu
ada di sekitar
kita.
Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati kita,
namun kita tak
pernah
memperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu
berterbangan di sekeliling
kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

Thursday, September 2, 2010

Pidato SBY tentang Malaysia


Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai dan saya banggakan,

Malam ini, saya ingin memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia mengenai hubungan Indonesia – Malaysia. Marilah kita mengawalinya dengan melihat perkembangan dan dinamika hubungan kedua negara, salah satu hubungan bilateral Indonesia yang paling penting.

Hubungan Indonesia dan Malaysia memiliki cakupan yang luas, yang semuanya berkaitan dengan kepentingan nasional, kepentingan rakyat kita.

Pertama, Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan yang sangat erat - dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain, dan sudah terjalin selama ratusan tahun. Kita mempunyai tanggung jawab sejarah, untuk memelihara dan melanjutkan tali persaudaraan ini.


Kedua, hubungan Indonesia dan Malaysia adalah pilar penting dalam keluarga besar ASEAN. ASEAN bisa tumbuh pesat selama empat dekade terakhir ini, antara lain karena kokohnya pondasi hubungan bilateral Indonesia - Malaysia.

Ketiga, ada sekitar (2) juta saudara-saudara kita yang bekerja di Malaysia – di perusahaan, di pertanian, dan di berbagai lapangan pekerjaan. Ini adalah jumlah tenaga kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa keuntungan bersama, baik bagi Indonesia maupun Malaysia.

Sementara itu, sekitar 13,000 pelajar dan mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia, dan 6,000 mahasiswa Malaysia belajar di Indonesia. Ini merupakan asset bangsa yang harus terus kita bina bersama, dan juga modal kemitraan di masa depan.

Wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia adalah ketiga terbesar dengan jumlah 1,18 juta orang, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara.

Investasi Malaysia di Indonesia 5 tahun terakhir (2005-2009) adalah 285 proyek investasi, berjumlah US$ 1.2 miliar, dan investasi Indonesia di Malaysia berjumlah US$ 534 juta. Jumlah perdagangan kedua negara telah mencapai US$ 11,4 Miliar pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan ekonomi Indonesia – Malaysia sungguh kuat.

Namun, hubungan yang khusus ini juga sangat kompleks. Hubungan ini tidak bebas dari masalah dan tantangan. Ada semacam dalil diplomasi, bahwa semakin dekat dan erat hubungan dua negara, semakin banyak masalah yang dihadapi.

Contoh masalah dan tantangan yang kita hadapi adalah menyangkut tenaga –kerja Indonesia di Malaysia. Kita tahu bahwa keberadaan 2 juta tenaga kerja Indonesia di Malaysia, disamping memberikan manfaat bersama, juga memunculkan kasus-kasus di lapangan yang harus terus kita kelola. Oleh karena itulah, sejak awal, saya berupaya keras untuk memperjuangkan hak-hak Tenaga Kerja Indonesia, antara lain menyangkut gaji dan waktu libur; memberikan perlindungan hukum, dan mendirikan sekolah bagi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia.

Dalam kunjungan saya yang terakhir ke Malaysia, kita telah berhasil mencapai kesepakatan, mengenai pemberian dan perlindungan Hak bagi tenaga kerja kita di Malaysia.

Berkaitan dengan permasalahan hukum yang dihadapi oleh tenaga kerja Indonesia di Malaysia, pemerintah aktif melakukan langkah-langkah pendampingan dan advokasi hukum, untuk memastikan saudara-saudara kita mendapatkan keadilan yang sebenar-benarnya.

Selain masalah TKI dan perlindungan WNI, kita juga kerap menjumpai masalah yang terkait dengan perbatasan kedua negara. Masalah ini memerlukan pengelolaan yang serius dari kedua belah pihak.
Karena itulah, menyadari kepentingan bersama ini, saya dan Perdana Menteri Malaysia sering berkomunikasi secara langsung, di samping forum konsultasi tahunan yang kami lakukan, untuk memastikan bahwa isu-isu bilateral ini dapat kita kelola dan carikan jalan keluarnya dengan baik.

Saudara-saudara sekalian,

Akhir-akhir ini, hubungan Indonesia Malaysia kembali diuji dengan terjadinya insiden di seputar perairan Pulau Bintan pada tanggal 13 Agustus 2010 yang lalu. Berhubung insiden ini menjadikan perhatian yang luas dari kalangan masyarakat Indonesia, pada kesempatan ini, saya ingin memberikan penjelasan tentang duduk persoalan yang sesungguhnya, dan langkah-langkah tindakan yang diambil oleh pemerintah kita.

Sejak saya menerima laporan mengenai insiden ini tanggal 14 Agustus 2010 pagi, saya langsung memberikan berbagai instruksi. Pertama, saya minta agar ketiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan segera dikembalikan dalam keadaan selamat. Kedua, saya juga memerintahkan untuk mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden tersebut.

Segera setelah itu, Menko Polhukam dan Menteri Luar Negeri melakukan tindakan-tindakan cepat, untuk mengelola penanganan insiden tersebut dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Terhadap insiden ini, kita semua sangat prihatin, dan saya ingin agar masalah ini segera di selesaikan secara tuntas, dengan mengutamakan langkah-langkah diplomasi. Saya ingin mengatakan bahwa sejak terjadinya kasus ini pemerintah telah bertindak. Sistempun telah bekerja.

Saya juga menekankan bahwa masalah seperti ini harus diselesaikan secara cepat, tegas dan tepat, karena berkaitan dengan kepentingan nasional kita. Memelihara hubungan baik dengan negara sahabat, apalagi dengan Malaysia, sangat penting. Tetapi, tentu kita tidak bisa mengabaikan kepentingan nasional, apalagi jika menyangkut kedaulatan dan keutuhan NKRI.

Dalam kaitan ini, saya telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Malaysia, yang intinya menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya insiden tersebut. Saya juga mendorong agar proses perundingan batas maritim dapat dipercepat dan dituntaskan. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar Malaysia di Jakarta untuk menyampaikan nota protes.

Menteri Luar Negeri juga telah melakukan komunikasi intensif dengan Menteri Luar Negeri Malaysia. Dalam perkembangannya, alhamdulillah, ke-3 petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan itu kini telah kembali ke tanah air.

Berkaitan dengan ketiga petugas KKP tersebut, Pemerintah Indonesia menerima informasi tentang perlakuan yang tidak patut yang dialami oleh mereka. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia meminta penjelasan atas kebenaran informasi itu. Melalui jalur diplomasi, diperoleh informasi bahwa Pemerintah Malaysia saat ini sedang melakukan investigasi atas masalah perlakukan terhadap tiga petugas KKP tersebut.

Saudara-saudara,

Yang jelas, di masa depan, insiden seperti ini harus kita cegah, agar tidak terus menimbulkan permasalahan di antara kedua negara. Upaya ini bisa kita lakukan dengan cara segera menuntaskan perundingan batas wilayah di antara Malaysia dan Indonesia, serta bentuk-bentuk koordinasi dan kerjasama di antara kedua belah pihak, dengan semangat untuk tetap memelihara hubungan baik kedua bangsa.

Perihal penanganan terhadap 7 nelayan Malaysia yang memasuki wilayah perairan Indonesia, kepada mereka telah diambil tindakan-tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setelah prosesnya selesai mereka kita kembalikan ke Malaysia, sebagaimana kelaziman yang berlaku di lingkungan ASEAN selama ini. Perlu diketahui, dalam kasus yang sama, banyak nelayan Indonesia yang diduga memasuki wilayah perairan negara sahabat, juga dikembalikan ke negeri kita.

Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air,

Belajar dari pengalaman ini, pemerintah Indonesia berpendapat bahwa solusi yang paling tepat untuk mencegah dan mengatasi insiden-insiden serupa adalah, dengan cara segera menuntaskan perundingan batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia. Perundingan ini menyangkut batas wilayah darat dan batas wilayah maritim, termasuk di wilayah selat Singapura, dan perairan Sulawesi, atau perairan Ambalat.

Indonesia berpendapat bahwa perundingan menyangkut batas wilayah ini dapat kita percepat dan kita efektifkan pelaksanaannya. Semuanya ini berangkat dari niat dan tujuan yang baik, agar insiden-insiden serupa yang akan mengganggu hubungan baik kedua bangsa dapat kita cegah dan tiadakan. Saya sungguh menggaris-bawahi, sekali lagi, agar proses perundingan yang akan segera diteruskan oleh kedua pemerintah benar-benar menghasilkan capaian yang nyata.

Saudara-saudara,

Kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah adalah kepentingan nasional yang sangat vital. Pemerintah juga sangat memahami kepentingan itu, dan terus bekerja secara sungguh-sungguh untuk menjaga dan menegakkannya. Namun demikian, tidak semua permasalahan yang muncul dalam hubungan dengan negara sahabat selalu terkait dengan kedaulatan dan keutuhan wilayah. Oleh karena itu, kita harus bisa menilai dengan tepat setiap masalah yang muncul, agar penyelesaiannyapun menjadi tepat pula.
Meskipun demikian, sekecil apapun permasalahan yang muncul dalam hubungan bilateral, akan tetap kita selesaikan demi menunjang kepentingan nasional kita. Kita harus senantiasa menjaga citra dan jatidiri kita sebagai bangsa yang bermartabat dalam menjalin hubungan internasional, tanpa kehilangan prinsip dasar politik luar negeri yang bebas dan aktif, dan yang diabdikan untuk kepentingan bangsa kita.

Sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, saya juga merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat Indonesia. Saya sungguh mengerti keprihatinan, kepedulian, bahkan emosi yang saudara-saudara rasakan. Dan apa yang dilakukan oleh pemerintah sekarang dan ke depan ini, sesungguhnya juga cerminan dari keprihatinan kita semua.

Saya juga mengajak untuk menjauhi tindakan-tindakan yang berlebihan, seperti aksi-aksi kekerasan, karena hanya akan menambah masalah yang ada. Kekerasan sering memicu terjadinya kekerasan yang lain. Harapan untuk menyelesaikan masalah ini dengan serius dan tepat, tanpa disertai aksi-aksi yang destruktif, juga saya terima dari saudara-saudara kita rakyat Indonesia yang saat ini berada di Malaysia.

Saudara-saudara sekalian,

Cara kita menangani hubungan Indonesia – Malaysia akan disimak dan diikuti oleh negara-negara sahabat di kawasan Asia, bahkan oleh dunia internasional. Selama ini sebagai Pendiri ASEAN, Indonesia sering dijadikan panutan di dalam menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi di kawasan, maupun di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu, marilah seraya kita tetap memperjuang-kan kepentingan nasional kita, karakter dan peran internasional Indonesia yang konstruktif, dan dengan semangat untuk memelihara perdamaian, terus dapat kita jaga.

Terakhir, insiden yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia baru-baru ini akan kita tuntaskan penyelesaiannya. Indonesia akan terus mendorong Malaysia untuk benar-benar menyelesaikan perundingan batas wilayah yang sering memicu terjadinya insiden dan ketegangan. Dengan demikian, dengan dapat dicegahnya ketegangan dan benturan-benturan yang tidak perlu, saya yakin permasalahan, hubungan baik dan kerjasama bilateral antara Indonesia –Malaysia akan berkembang lebih besar lagi.

Ke depan dalam hubungan antar bangsa yang lebih luas, kita harus terus menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah kita, dan terus membangun diri menjadi negara yang maju, sejahtera, dan bermartabat, dengan tetap menjaga hubungan baik dan kerjasama dengan negara-negara sahabat.
Sekian.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.